Proyek Bandara Bali Utara yang digagas oleh PT BIBU Panji Sakti direncanakan akan dibangun seluas sekitar 600 hektar.
Bandara ini akan dilengkapi dengan dua landasan pacu paralel, taxiway paralel, dan gedung terminal penumpang modern. Berlokasi di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, bandara ini dirancang untuk menjadi bandara internasional terbesar yang mampu melayani 50 juta penumpang.
Landasan pacunya didesain sepanjang 3.600 meter dan mampu melayani pesawat Boeing 777–300, serta diproyeksikan untuk penerbangan Low-Cost Carrier (LCC). Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bali.
Tantangan Infrastruktur yang Menghadang
Pengembangan Bandara Bali Utara telah menjadi topik yang terus-menerus muncul dan tenggelam, sebuah mega proyek yang belakangan ini disebutkan telah disetujui oleh Presiden Prabowo. Namun, terlepas dari persetujuan tersebut, kendala utama yang menghambat realisasinya adalah ketiadaan infrastruktur pendukung yang memadai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRKIM) Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha, menegaskan bahwa pembangunan bandara ini merupakan infrastruktur strategis yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Tujuannya adalah untuk menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata antara Bali Utara dan Bali Selatan.
Mengingat aktivitas pariwisata saat ini masih sangat terpusat di Bali Selatan, menimbulkan ketimpangan dalam pemanfaatan potensi wilayah serta beban pada infrastruktur yang ada. Pembangunan Bandara Bali Utara diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah utara Bali, khususnya Buleleng dan sekitarnya, yang memiliki potensi besar namun belum tergarap optimal.
Misteri Pendanaan Proyek Rp 50 Triliun
Proyek Bandara Bali Utara merupakan proyek ambisius dengan estimasi nilai mencapai Rp50 triliun. PT BIBU Panji Sakti, selaku pihak pemrakarsa, mengklaim bahwa pembangunan bandara ini akan dimulai pada tahun ini. Dengan proses peletakan batu pertama (groundbreaking) yang akan segera dilakukan dalam hitungan bulan. Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko. Juga mengungkapkan bahwa dana sebesar Rp50 triliun tersebut tidak hanya untuk pembangunan bandara. Tetapi juga untuk fasilitas penunjang lainnya seperti aerotropolis, aerocity, dan integrasi dengan jalan tol.
Meskipun demikian, sumber pendanaan proyek ini menjadi pertanyaan besar. Gubernur Bali, Wayan Koster, secara terbuka mempertanyakan dari mana PT BIBU akan mendapatkan uang untuk membangun proyek sebesar ini. Koster juga mengakui bahwa hingga saat ini, belum ada komunikasi atau koordinasi antara Pemerintah Provinsi Bali dengan PT BIBU mengenai proyek tersebut.
Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo dari PT BIBU menegaskan bahwa pendanaan proyek tidak masalah dan tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepeser pun. Ia menjamin bahwa proyek ini akan menggandeng investor dari China. Meskipun ada dukungan politik dan restu dari Presiden Prabowo Subianto. Kekhawatiran mengenai sumber dana dan infrastruktur pendukung tetap menjadi hambatan utama.
Baca Juga: Kabur Usai Tabrak Pengendara, Dua WNA Nyaris Diamuk Massa di Bali
Proyek yang Tertunda Selama Satu Dekade
Proyek pembangunan Bandara Bali Utara telah mengalami penundaan selama lebih dari sembilan tahun. Awalnya diusulkan pada tahun 2016, proyek ini tidak berjalan selama masa jabatan Presiden Joko Widodo karena kurangnya dukungan politik. Namun, dengan pergantian kekuasaan dan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto, proyek ini kembali hidup dan diperkirakan akan segera dibangun.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, juga memastikan bahwa pembangunan Bandara Bali Utara di Kabupaten Buleleng akan terwujud. Ia menekankan bahwa ini sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat, dan kajian mendalam sedang dilakukan. Dukungan juga datang dari 14 penglingsir (tokoh adat) di Puri Agung, Pulau Bali.
Potensi dan Tujuan Bandara Kedua
Pembangunan bandara kedua di Bali bertujuan untuk mengatasi kepadatan di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sudah mendekati kapasitas maksimal, terutama pada masa puncak kunjungan wisatawan. Dengan sekitar 15,5 juta pengunjung berbondong-bondong ke Bali sepanjang tahun 2023, mendekati level pra-pandemi, kebutuhan akan bandara tambahan semakin mendesak.
Bandara kedua ini, yang akan berlokasi di distrik Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, sekitar dua jam perjalanan darat dari ibu kota Bali, Denpasar, juga dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan di sekitar tempat-tempat wisata populer di selatan seperti Kuta, Seminyak, dan Canggu. Mantan Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno, menyatakan bahwa Bali membutuhkan bandara kedua di utara untuk memperlancar lalu lintas ke tempat-tempat wisata yang jarang dikunjungi di wilayah utara.
Keseimbangan Pembangunan dan Pelestarian
Meskipun potensi ekonomi dan pariwisata yang ditawarkan sangat besar, Pemerintah Provinsi Bali menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian. Proyek ini harus mempertimbangkan dampak sosial, budaya, dan lingkungan agar tidak menimbulkan tekanan baru terhadap masyarakat lokal dan ekosistem Bali. Komitmen untuk menjaga harmoni ini menjadi landasan penting dalam setiap langkah pembangunan yang akan diambil.
Kesimpulan
Proyek Bandara Bali Utara, meski telah mendapat restu dan dukungan kuat dari pemerintah pusat serta diharapkan mampu mendongkrak perekonomian di wilayah utara Bali. Masih terbentur pada ketiadaan infrastruktur pendukung yang memadai dan pertanyaan mengenai sumber pendanaan yang jelas.
Untuk mewujudkan visi Bali sebagai “the new Singapore” atau “the new Hongkong,” kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta mutlak diperlukan. Dengan prioritas pada pembangunan infrastruktur penghubung yang komprehensif dan kajian dampak yang mendalam.
Tanpa langkah-langkah konkret dalam mengatasi hambatan infrastruktur dan transparansi pendanaan, proyek ambisius ini mungkin akan terus tertunda. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Bali.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.detik.com