Museum perdamaian bom bali pemerintah Kabupaten Badung berencana membangun lokasi bekas Sari Club pada tahun 2026.
Pembangunan ini bertujuan untuk mengenang tragedi kelam Bom Bali tahun 2002 dan menjadi simbol perdamaian dunia. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bali.
Tujuan Pembangunan Museum Perdamaian
Museum Perdamaian yang akan dibangun di Jalan Legian, Kuta, ini bertujuan untuk memperingati tragedi Bom Bali. Konsep museum dirancang modern dan ikonik, tidak hanya menampilkan benda fisik tetapi juga bersifat digital.
Nantinya, museum ini akan menampilkan dokumenter tragedi tahun 2002 dan berbagai arsip peristiwa Bom Bali. Tujuan utama pembangunan museum adalah untuk mengenang peristiwa kemanusiaan Bom Bali, memberikan pembelajaran bagi generasi muda. Serta menggaungkan nilai-nilai perdamaian, cinta kasih, dan kemanusiaan. Diharapkan, museum ini juga akan menjadi destinasi wisata baru di Badung.
Anggaran dan Proses Pembangunan
Pemerintah Kabupaten Badung telah menyiapkan anggaran ratusan miliar untuk pembangunan Museum Perdamaian. Untuk pembangunan fisik museum, anggaran yang disiapkan adalah Rp 140 miliar. Proyek ini termasuk dalam anggaran APBD 2025 sebagai kategori jasa konsultasi badan usaha konstruksi.
Saat ini, rencana pembangunan museum masih dalam proses penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan telah melewati tahap studi kelayakan atau Feasibility Study (FS). Penyusunan DED sendiri masih dalam proses lelang dengan pagu anggaran sebesar Rp 867.549.351,00, yang bersumber dari APBD Badung 2025.
Tahap pengumuman prakualifikasi berlangsung dari tanggal 20 Juni hingga 1 September 2025. Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gde Eka Sudarwitha, menyatakan bahwa pembangunan fisik museum akan dimulai pada tahun 2026.
Baca Juga: Polda Bali Resmikan Pipa Air Bersih 800 Meter di Jembrana
Lokasi Strategis Monumen Bom Bali
Museum Perdamaian akan dibangun di lahan bekas Sari Club yang berlokasi di depan Monumen Bom Bali (Ground Zero) di Jalan Legian, Kuta. Lahan seluas 15 are ini telah dibeli oleh Pemkab Badung pada bulan Desember 2024 dengan nilai lebih dari Rp 60 miliar, dan penyelesaian pembayarannya dilakukan pada November 2024.
Museum ini dirancang sebagai fasilitas terintegrasi yang akan mencakup ruang pameran, ruang koleksi, ruang edukasi (audio visual dan ruang pertemuan), serta sarana penunjang lainnya. Selain bangunan museum yang ikonik. Akan ada juga taman sebagai area terbuka dan fasilitas parkir dua lantai di bawah tanah.
Kolaborasi dan Dukungan Pembangunan
Pemerintah Kabupaten Badung menunjukkan keseriusan dalam melanjutkan rencana pembangunan museum ini, yang awalnya merupakan ide dari organisasi peduli korban Bom Bali dari Australia, seperti Peace Park Foundation dan Isana Dewata.
Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa, menyatakan bahwa Pemkab Badung siap memfasilitasi dan mendukung rencana pembangunan Taman Perdamaian atau Museum Bom Bali. Pihak pemerintah berharap dapat menjalin kerja sama dengan pihak Australia dalam proses pembangunan. Mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunan fisiknya.
Pertemuan dan diskusi telah dilakukan antara LPM Kuta, Yayasan Isana Dewata, dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung untuk membahas pemanfaatan lahan eks Sari Club agar dapat dijadikan taman atau museum yang menunjang keberadaan tugu peringatan Bom Bali Ground Zero.
Untuk informasi lengkap mengenai Bali. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Bali, yang menjadi sumber berita terpercaya yang menyediakan update real-time dan laporan mendalam tentang kondisi di pulau ini.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com