Posted in

Update! Banjir Bali Terparah 10 Tahun Terakhir, Korban Jiwa Terus Bertambah

​​Banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Bali pada Rabu (10/09) tercatat sebagai yang terparah dalam satu dekade terakhir.

Update! Banjir Bali Terparah 10 Tahun Terakhir, Korban Jiwa Terus Bertambah

​Hingga Kamis (11/09) pukul 11.00 WIB, total 14 jiwa telah ditemukan meninggal dunia dan dua warga lainnya masih dalam pencarian. ​

Bencana ini juga memaksa ratusan warga mengungsi dan menimbulkan kerugian ekonomi yang ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bali.

Hujan Ekstrem Picu Banjir Bandang

Banjir bandang yang melanda Bali dipicu oleh hujan ekstrem yang mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa malam hingga Rabu pagi, 9–10 September 2025. Curah hujan yang sangat tinggi membuat sungai-sungai di Denpasar, Badung, Gianyar. Hingga Karangasem meluap dan tak mampu menahan debit air yang meningkat drastis.

Kondisi tanah yang jenuh air turut memperburuk situasi. Sehingga memicu longsor di beberapa titik dan mempercepat aliran banjir bandang ke pemukiman warga. Fenomena cuaca ekstrem ini disebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai salah satu anomali iklim yang patut diwaspadai karena berpotensi berulang di masa mendatang.

Korban Jiwa Terus Bertambah

Hingga Kamis, 11 September 2025, jumlah korban jiwa akibat banjir besar di Bali terus mengalami peningkatan. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 14 orang telah ditemukan meninggal dunia di berbagai lokasi, mulai dari kawasan Denpasar hingga Gianyar.

Selain itu, dua orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian oleh tim SAR gabungan. Situasi ini menandai bencana banjir paling mematikan di Bali dalam satu dekade terakhir. Dengan tingkat kerusakan dan kehilangan yang sangat besar.

Upaya pencarian korban dilakukan tanpa henti meskipun medan yang sulit akibat arus deras dan tumpukan material banjir. Tim penyelamat yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, serta relawan lokal berfokus pada penyisiran sungai-sungai besar dan kawasan pemukiman yang terdampak parah.

Peningkatan jumlah korban jiwa ini menambah duka mendalam bagi masyarakat Bali. Sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya langkah mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim ekstrem.

Baca Juga: Detik-Detik KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, 4 Nyawa Hilang di Selat Bali!

Kerusakan Infrastruktur Fasilitas

Kerusakan Infrastruktur Fasilitas

Kerusakan infrastruktur fasilitas akibat banjir besar di Bali meliputi jalan raya yang terputus, jembatan yang rusak, drainase yang tersumbat lumpur dan sampah. Hingga gangguan pada jaringan listrik serta air bersih.

Genangan tinggi juga merusak bangunan sekolah, fasilitas kesehatan, dan rumah ibadah yang berada di kawasan terdampak. Selain menghambat mobilitas masyarakat, kerusakan ini mengganggu distribusi logistik, evakuasi korban, serta pelayanan publik yang vital.

Pemerintah daerah bersama BNPB kini memprioritaskan perbaikan infrastruktur dasar sebagai langkah awal pemulihan agar aktivitas warga bisa kembali normal.

Upaya Penanganan dan Pemulihan

Upaya penanganan banjir di Bali dilakukan dengan mengerahkan tim gabungan dari BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan lokal untuk evakuasi warga terdampak, pencarian korban hilang, serta penyediaan posko darurat.

Bantuan logistik seperti makanan siap saji, selimut, obat-obatan, dan air bersih disalurkan ke lokasi-lokasi pengungsian. Pemerintah daerah juga melakukan kaji cepat kerusakan infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, dan fasilitas umum. Untuk menentukan langkah prioritas yang harus segera diperbaiki agar akses transportasi dan distribusi bantuan tidak terhambat.

Sementara itu, upaya pemulihan difokuskan pada rehabilitasi infrastruktur, normalisasi sungai. Serta perbaikan sistem drainase yang rusak atau tersumbat. Pemerintah provinsi Bali bersama pemerintah pusat menyiapkan dana bantuan untuk mempercepat perbaikan rumah warga, fasilitas pendidikan, kesehatan, serta sarana ekonomi yang terdampak.

Selain itu, program jangka panjang berupa peningkatan kesiapsiagaan masyarakat, penguatan sistem peringatan dini, dan pengendalian pembangunan di bantaran sungai akan dijalankan guna mengurangi risiko banjir berulang di masa mendatang.

Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Serupa

Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Penting untuk memperkuat sistem peringatan dini, memperbaiki infrastruktur drainase, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan mitigasi bencana. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat. Diharapkan dampak bencana serupa dapat diminimalkan di masa depan.

Bali kini tengah berduka, namun semangat gotong royong dan solidaritas masyarakat diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan membangun kembali pulau Dewata yang lebih tangguh menghadapi bencana.

Untuk informasi lengkap mengenai Bali. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Bali, yang menjadi sumber berita terpercaya yang menyediakan update real-time dan laporan mendalam tentang kondisi di pulau ini.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari balipolitika.com
  • Gambar Kedua dari voi.id