Operasi gabungan Polda Bali dan SAR cari korban KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada 2 Juli 2025 meninggalkan duka mendalam.
Hingga hari keempat pencarian, tim SAR gabungan yang dipimpin Polda Bali terus berupaya keras menemukan para korban yang masih hilang. Dibawah ini Info Kejadian Bali akan mengulas sinergi berbagai unsur dalam operasi pencarian yang penuh tantangan tersebut.
Kronologi dan Dampak Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada malam hari di perairan Selat Bali, membawa 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru. Insiden ini menyebabkan 7 korban meninggal dunia, 30 orang selamat, dan 28 lainnya masih dalam pencarian intensif.
Kapal yang membawa penumpang dan kendaraan ini mengalami kecelakaan yang memicu operasi SAR besar-besaran. Kejadian ini menimbulkan duka yang mendalam sekaligus menyoroti pentingnya keselamatan transportasi laut di Indonesia.
Sinergi Polda Bali dan Tim SAR Gabungan
Polda Bali berperan sentral dalam koordinasi operasi pencarian korban bersama Basarnas, TNI AL, dan berbagai unsur SAR lainnya. Hingga hari keempat, lebih dari 600 personel dikerahkan, termasuk 34 penyelam profesional dari berbagai instansi.
Polda Bali juga mengerahkan tim Biddokes untuk melakukan identifikasi jenazah yang ditemukan dan memastikan proses evakuasi berjalan lancar. Sinergi ini memperlihatkan kerja sama yang solid dan profesional dalam menghadapi bencana.
Baca Juga:
Teknologi dan Alutsista yang Dikerahkan Dalam Pencarian
Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya didukung oleh teknologi canggih dan alutsista dari Koarmada II Surabaya. Kapal KRI Fanildo 732 dengan sonar bawah air yang mampu mendeteksi objek hingga kedalaman 400 meter.
Menjadi andalan dalam menemukan bangkai kapal dan korban yang diduga terjebak di dalam kapal. Selain itu, tim penyelam, helikopter, dan ROV (Remotely Operated Vehicle) juga digunakan untuk memperluas jangkauan pencarian di laut dalam.
Kendala dan Tantangan Dalam Operasi Pencarian
Cuaca buruk di perairan Selat Bali menjadi salah satu kendala utama yang memperlambat proses pencarian. Gelombang tinggi dan arus laut yang kuat menyulitkan tim SAR dalam melakukan penyisiran dan evakuasi.
Selain itu, ketidakpastian data manifes penumpang menambah kompleksitas operasi. Beberapa korban yang belum ditemukan bahkan tidak tercatat dalam manifes kapal, sehingga pencarian menjadi lebih rumit dan memerlukan koordinasi ekstra untuk memastikan semua korban terdata dengan benar.
Peran Keluarga dan Dukungan Pemerintah
Keluarga korban terus menunggu kabar dan informasi terbaru dari tim SAR di posko pencarian. Pemerintah daerah dan pusat memberikan dukungan penuh, termasuk kunjungan pejabat tinggi seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang meninjau langsung operasi pencarian.
Dukungan ini penting untuk memberikan semangat bagi tim SAR dan keluarga korban, serta memastikan proses pencarian berjalan transparan dan profesional.
Kesimpulan
Operasi pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali menunjukkan sinergi luar biasa antara Polda Bali dan berbagai unsur SAR lainnya. Dengan dukungan teknologi canggih, alutsista militer, serta tenaga penyelam profesional, pencarian terus dilakukan meski menghadapi kendala cuaca dan data yang tidak lengkap.
Kerja sama ini tidak hanya mencerminkan profesionalisme dalam penanganan bencana, tetapi juga komitmen bersama untuk memberikan keadilan dan kepastian bagi keluarga korban. Simak dan ikuti terus Info Kejadian Bali agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang akan terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari ntvnews.id
- Gambar Kedua dari detik.com