Polda Bali telah melakukan uji balistik terhadap barang bukti peluru yang ditemukan dalam kasus penembakan warga negara Australia di Bali.
Pemeriksaan ini melibatkan 17 selongsong peluru, dua proyektil, dan 55 pecahan proyektil. Tujuan utama dari uji balistik ini adalah untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan oleh pelaku untuk menembak kedua korban, Zivan Radmanovic (32) dan Sanar Ghanim (34).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Ariasandy, menyatakan bahwa hasil uji balistik telah diterima oleh penyidik dan kini menunggu analisis lebih lanjut. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bali.
Kronologi Kejadian dan Korban
Penembakan dua WNA Australia terjadi pada Sabtu dini hari, 14 Juni 2025, sekitar pukul 00:15 WITA, di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Dua warga negara Australia diduga ditembak saat beristirahat. Dalam peristiwa tersebut, satu korban bernama Zivan Radmanovic (32) meninggal dunia, sementara Sanar Ghanim (34) mengalami luka-luka.
Zivan Radmanovic tewas di lokasi kejadian setelah tertembak di dada dan kaki sebanyak tiga kali. Sanar Ghanim ditembak di dalam kamar, sedangkan Zivan ditembak di dalam toilet kamar mandi. Penembakan ini disaksikan oleh GJ, istri Zivan, dan Daniela, istri Sanar.
Barang Bukti dan Uji Balistik
Pemeriksaan dilakukan terhadap 17 selongsong peluru, dua proyektil, dan 55 pecahan proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Ariasandy, menyatakan bahwa hasil uji balistik sudah dikantongi penyidik dan menunggu hasil analisis.
Data hasil uji balistik ini berada di tangan tim ahli dari Labfor, Forensik, dan Biddokkes Polda Bali yang juga melakukan autopsi atau visum terhadap korban. Data tersebut menjadi konsumsi penyidik untuk mengungkap kasus ini.
Baca Juga: Kapolri Tinjau SPPG Polda Bali, Dukung Penuh Program MBG Nasional
Proses Penyelidikan dan Pengejaran Pelaku
Polda Bali masih terus memburu pelaku penembakan. Tim gabungan kepolisian dari Polda Bali, bekerja sama dengan Polda Jatim, Polda NTB, dan Mabes Polri. Terus berkoordinasi untuk mengejar keberadaan pelaku. Untuk sementara, tujuh saksi telah diperiksa oleh penyidik terkait peristiwa ini, dan jumlah saksi bisa bertambah.
Salah satu korban selamat, Sanar Ghanim, telah keluar dari Rumah Sakit BIMC Hospital Kuta, Badung. Dan saat ini dalam pengawasan serta penanganan pihak kepolisian. Keterangan Sanar Ghanim sebagai saksi sangat penting bagi penyidik.
Ia juga mendapatkan perlindungan dari pihak kepolisian. Dugaan sementara menunjukkan bahwa pelaku adalah WNA, karena salah seorang pelaku berbicara dengan logat Australia yang kental, seperti yang terlihat dari perkataan “I can’t start my bike”. Pelaku berhasil kabur menggunakan dua sepeda motor yang terparkir di area vila setelah beraksi.
Upaya Pemerintah Daerah
Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bali tidak akan tinggal diam atas insiden penembakan ini dan telah bersinergi dengan berbagai pihak terkait.
Ia juga menyatakan bahwa Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di Bali sudah digalakkan. Termasuk pendataan seluruh warga, baik pribumi maupun pendatang, dengan Kartu Identitas Musiman (KIPEM). Pemprov Bali berkomitmen untuk meminimalisir persoalan kriminal yang ada di Bali.
Kesimpulan
Polda Bali telah mengambil langkah konkret dengan melakukan uji balistik peluru dan memeriksa saksi untuk mengungkap kasus penembakan warga Australia ini. Kerja sama antar Polda dan dukungan dari pemerintah daerah menunjukkan keseriusan dalam penanganan kasus ini.
Hasil uji balistik yang telah dikantongi penyidik diharapkan dapat segera memberikan petunjuk penting untuk mengidentifikasi pelaku dan motif di balik kejadian tersebut. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN BALI.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari hukum.tvrinews.com
- Gambar Kedua dari www.antaranews.com