Pria berkelakuan aneh setelah melakukan kekerasan terhadap monyet di kawasan wisata alam populer Ubud, Bali.

Peristiwa ini pun langsung menjadi viral di media sosial, setelah video berdurasi 47 detik memperlihatkan pria itu menendang monyet secara tiba-tiba saat sedang duduk di salah satu spot wisata. Reaksi netizen pun beragam, dari marah hingga mempertanyakan kondisi psikologis pelaku.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bali.
Kronologi Kejadian
Kejadian ini terjadi pada hari Minggu siang, saat kawasan Monkey Forest ramai dipadati wisatawan domestik dan asing. Dalam video yang kini menyebar di berbagai platform media sosial, tampak seorang pria mengenakan kaus hitam dan celana pendek duduk di tangga batu bersama wisatawan lainnya. Di sekitarnya, beberapa monyet ekor panjang khas Bali tengah berinteraksi dengan pengunjung secara alami seperti biasanya.
Namun, suasana mendadak berubah ketika pria tersebut menendang seekor monyet yang mendekatinya. Tanpa provokasi atau alasan yang jelas. Teriakan wisatawan pun terdengar, dan beberapa orang tampak berdiri sambil menarik pelaku menjauh.
Anehnya, monyet yang terkena tendangan tidak langsung kabur, tetapi hanya meloncat sedikit dan menatap balik pelaku cukup lama, seolah ada semacam interaksi batin yang sulit dijelaskan secara rasional.
Tak lama setelah insiden itu, pelaku dilaporkan mulai berperilaku aneh. Ia terlihat berbicara sendiri, tersenyum tanpa sebab, dan menolak diajak bicara oleh petugas keamanan setempat.
Gejala Aneh Tertawa Sendiri Menangis Mendadak
Kesaksian dari beberapa saksi menyebutkan bahwa setelah monyet tersebut pergi, pria itu tiba-tiba berdiri sambil tertawa keras, lalu berjalan berkeliling tanpa arah. Ia terlihat berbicara sendiri dalam bahasa yang tidak bisa dipahami, bahkan oleh rekannya sendiri. “Awalnya saya kira dia mabuk, tapi makin lama dia seperti hilang kesadaran,” ujar salah satu pengunjung asal Jakarta.
Tak lama kemudian, pelaku mulai menangis sendiri. Duduk di bawah pohon besar dan menggaruk-garuk tanah. Yang membuat heboh, ia sempat tidak mengenali identitas dirinya sendiri ketika ditanya oleh petugas. “Dia bilang nama saya Putu, padahal KTP-nya menunjukkan nama berbeda,” ungkap petugas keamanan Monkey Forest.
Kondisi ini terus berlanjut selama kurang lebih 1,5 jam sebelum petugas akhirnya menghubungi pihak keluarga dan dinas terkait. Selama itu pula, pria tersebut dijaga ketat namun tidak bisa ditenangkan dengan cara biasa.
Baca Juga: Mantan Anggota Dit Narkoba Bali Diduga Terlibat Kasus Narkoba di Gianyar
Tanggapan Pengelola dan Penanganan Medis

Pihak pengelola Monkey Forest melalui konferensi pers singkat menyatakan bahwa mereka menyesalkan kejadian tersebut, dan mengingatkan kepada seluruh pengunjung untuk tidak melakukan tindakan kasar terhadap satwa liar di area tersebut. “Kami memiliki aturan yang sangat jelas. Monyet-monyet di sini hidup bebas dan dilindungi. Pengunjung wajib menjaga interaksi secara damai,” ujar perwakilan manajemen.
Pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit untuk menjalani observasi psikologis dan medis. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa ia tidak dalam pengaruh alkohol maupun obat-obatan. Namun, pihak rumah sakit menyatakan bahwa ia mengalami disorientasi identitas sementara dan membutuhkan perawatan lanjutan.
Sementara itu, seekor monyet yang menjadi korban tendangan juga dipantau oleh tim dokter hewan dan dinyatakan tidak mengalami luka serius. Namun, monyet tersebut kini lebih agresif terhadap pengunjung, dan telah dipindahkan sementara ke area karantina.
Reaksi Masyarakat dan Dugaan Unsur Mistis
Setelah video viral dan informasi menyebar luas, sejumlah warga lokal mendatangi lokasi dan menyatakan keprihatinan. Tak sedikit pula yang mewanti-wanti agar kejadian ini tidak dianggap sepele, terutama karena Monkey Forest dikenal sebagai tempat sakral dalam tradisi Hindu Bali.
“Di sini bukan sekadar taman wisata, tapi ada energi penjaga. Kalau orang melakukan kekerasan terhadap makhluk hidup di tempat suci. Bisa kena karma langsung,” kata seorang warga adat.
Dugaan pun bermunculan bahwa pria tersebut mengalami gangguan spiritual atau kerasukan energi penjaga hutan, yang dalam kepercayaan lokal biasa disebut “penunggu alas.” Bahkan seorang pemangku (tokoh agama setempat) menyarankan agar dilakukan pembersihan secara ritual agar energi negatif dari kejadian tersebut tidak menyebar ke pengunjung lainnya.
Untuk informasi lengkap mengenai Bali. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Bali, yang menjadi sumber berita terpercaya yang menyediakan update real-time dan laporan mendalam tentang kondisi di pulau ini.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari denpasar.kompas.com
- Gambar Kedua dari Radar Bali