Polda bali buru WNA rusia yang diduga menjadi otak di balik perampokan dan penganiayaan terhadap seorang pria WNA asal Lithuania.
Peristiwa ini mengungkap pola kejahatan yang terorganisir dan cukup mengkhawatirkan, terutama ketika melibatkan unsur asing yang memanfaatkan situasi global di tengah pariwisata Bali.
Berikut ini Info Kejadian Bali akan membahas kisahnya yang merentang dari rencana kriminal, identifikasi pelaku, hingga respons aparat keamanan.
Kronologi Kejadian
Kasus ini bermula saat Polda Bali menangkap empat orang terduga pelaku dua WNA Rusia dan dua oknum pejabat Imigrasi di mana mereka dituding melakukan pemerasan dan penganiayaan terhadap korban, seorang warga Lithuania bernama Roman Smeliov.
Namun yang paling mencuat adalah WNA Rusia berinisial GG, yang hingga kini menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO).
Menurut Kapolda Bali, Irjen (Pol) Daniel Adityajayamengatakan bahwa GG disebut-sebut sebagai pengatur utama di balik aksi kejahatan terstruktur ini. Modusnya terencana sejak awal tahun hingga Juli, sebelum akhirnya korban yang disasar justru orang lain karena salah sasaran.
Skema kriminal ini menunjukkan profesionalisme dan tingkat organisasi tinggi, yang menjadikannya perhatian serius aparat penegak hukum.
Komplotan Multinasional
Pelaksanaan aksi tidak dilakukan sendiri, melainkan oleh komplotan lintas negara dan profesi. Mereka terdiri atas enam WNA Rusia, dua WNA Kazakhstan, dan satu WNA Ukraina.
Dua dari pelaku yang sudah ditangkap adalah Iurii Vithcenko (30) dan Ilia Shkutov (32), keduanya warga Rusia. Uniknya, aksi juga melibatkan dua oknum pegawai Imigrasi yang diduga membantu jalannya kejahatan.
Perencanaan kejahatan ini juga menyasar target spesifik warga Rusia yang memiliki utang besar. Namun korban justru adalah warga Lithuania, yang dijadikan sasaran karena memiliki koneksi dengan target awal. Strategi ini menunjukkan elemen lapisan dan seleksi korban yang tidak asal-asalan.
Baca Juga: Kasus Pencurian TV di Hotel Kuta, Warga AS Dituntut 7 Bulan Penjara
Motif Kriminal dan Kejahatan Turunan
Ini bukan sekadar penganiayaan biasa. Polda Bali menjerat kasus ini dengan sejumlah dugaan kejahatan serius. Selain pemerasan, ada indikasi penculikan, penganiayaan, pemaksaan transfer aset dalam bentuk kripto, pelanggaran narkoba, prostitusi, serta pencucian uang menggunakan kripto sebagai alat transaksi.
Kompleksitasnya menandakan operasi kriminal skala besar dengan struktur profesional dan lintas bidang. Selain itu, aparat menyelidiki aliran dana dan aset, termasuk peran transfer kripto sebagai bagian dari jaringan, yang makin mempersulit penelusuran manual.
Respons Polda Bali
Polda Bali tidak tinggal diam. Penyelidikan oleh Ditreskrimum terus berjalan, mulai dari pengumpulan saksi, bukti digital, hingga pencarian GG yang kini menjadi DPO. Kapolda Bali menyatakan pengejaran terhadap GG sebagai prioritas tinggi, memastikan ia tidak lolos dan segera dibawa ke pengadilan.
Selain itu, keterlibatan oknum Imigrasi dikhawatirkan dapat merusak kepercayaan publik. Polda Bali harus bertindak cepat dan transparan agar sistem keamanan dan administrasi imigrasi mendapatkan pemulihan citra yang kuat.
Kesimpulan
Polda Bali kini mengejar WNA Rusia GG sebagai otak di balik perampokan dan penganiayaan WNA Lithuania. Kejahatan ini menggambarkan modus terorganisir lintas negara serta adanya keterlibatan oknum birokrasi.
Dengan banyaknya aspek kriminal yang dikaitkan dari pemerasan hingga pencucian uang penanganan serius dituntut agar Bali tetap menjaga reputasi pariwisata dan sistem hukum yang adil. Aparat berjanji mengejar hingga tuntas dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap keamanan dan sistem regulasi di pulau dewata.
Untuk informasi lengkap mengenai Bali. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Bali, yang menjadi sumber berita terpercaya yang menyediakan update real-time dan laporan mendalam tentang kondisi di pulau ini.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari voi.id
- Gambar Kedua dari www.balipost.com