Posted in

Tragedi Di Kintamani: Kakak-Adik Tewas Dalam Perkelahian, Tiga Pelaku Ditangkap

Insiden tragis terjadi di Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Minggu (12/10/2025) pagi, yang berujung pada dua orang tewas dan satu luka parah.

Insiden tragis terjadi di Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Minggu (12/10/2025) pagi, yang berujung pada dua orang tewas dan satu luka parah. Perkelahian berdarah ini melibatkan sepasang kakak-adik yang menjadi korban tewas dan tiga tersangka yang telah diamankan polisi. Konflik ini diduga terkait sengketa lahan parkir di kawasan wisata setempat.

Kronologi Perkelahian dan Korban Jiwa
Perkelahian terjadi sekitar pukul 08.30 WITA di depan Balai Banjar Tabu, yang dipicu oleh perselisihan terkait lahan parkir. Dua korban tewas, yakni I Ketut Kartawa (50) dan Jero Sumadi (47), berasal dari satu keluarga yaitu kakak-adik. Selain itu, satu korban luka berat bernama I Wayan Ruslan (53) masih menjalani perawatan intensif di RSUD Bangli.

Korban meninggal mengalami luka terbuka serius. Jero Sumadi mengalami luka di perut sampai usus terurai, sementara I Ketut Kartawa meninggal karena luka terbuka di kepala dan lengan. Korban luka I Wayan Ruslan telah mendapatkan tindakan operasi dan kondisinya stabil walau masih dalam observasi dokter.

Polisi mengamankan tiga tersangka dari satu kubu yakni I Ketut Arta (26), Jero Wage (40), dan Nyoman Berisi (32) yang diduga menggunakan senjata tajam jenis katana dalam bentrokan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan motif serta kronologi kejadian lengkapnya.

Penyebab dan Latar Belakang Konflik
Menurut keterangan dari Perbekel Desa Songan, pertikaian bermula dari masalah penguasaan lahan parkir yang sebelumnya dikelola kelompok masyarakat setempat. Perselisihan memuncak karena terdapat saling klaim atas tanah tersebut yang dilewati sebagai akses di sekitar kawasan wisata Gunung Batur.

Pertikaian yang mulanya terbatas antara kelompok kecil berkembang menjadi konflik berdarah yang melibatkan warga dari desa yang sama. Penggunaan senjata tajam serta rasa emosi yang tinggi menyebabkan situasi cepat menjadi tidak terkendali.

Masalah ini menunjukkan pentingnya penyelesaian sengketa lahan secara tuntas dengan melibatkan aparat dan tokoh masyarakat agar potensi konflik dapat diminimalkan. Kondisi di lapangan menuntut pendekatan penyelesaian damai yang mampu mengayomi kepentingan seluruh warga desa.

Tindakan Polisi dan Upaya Pengamanan
Setelah mendapat laporan, kepolisian segera melakukan langkah cepat dengan mengamankan tiga tersangka dan mengangkat sejumlah senjata tajam sebagai barang bukti. Polres Bangli juga meningkatkan patroli dan memperkuat koordinasi dengan tokoh masyarakat untuk meredam potensi perkeruhan lanjutan.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya. Penyidik akan terus memproses kasus ini berdasarkan prosedur hukum dan memperdalam penyelidikan melalui pemeriksaan para tersangka dan saksi.

Selain itu, aparat keamanan bekerjasama dengan perangkat desa dan tokoh lokal guna menjaga situasi tetap kondusif sambil menunggu proses hukum berjalan. Upaya ini penting agar tidak ada kekerasan susulan yang memperparah keretakan sosial di wilayah tersebut.

Harapan Penyelesaian Damai dan Pencegahan Konflik
Kasus perkelahian di Kintamani mengingatkan akan pentingnya dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan masalah sengketa tanah atau daerah publik. Pemerintah desa bersama instansi terkait diharapkan dapat mediasi meredakan ketegangan demi terciptanya harmoni masyarakat.

Pengelolaan lahan bersama serta aturan yang jelas dan disepakati bersama dapat menghindarkan konflik horisontal yang berujung pada kekerasan. Pelibatan komunitas dan edukasi tentang pentingnya kedamaian menjadi kunci agar peristiwa serupa tidak terulang.

Selain itu, pemerintah provinsi dan kabupaten diharapkan memperkuat sistem pengawasan dan fasilitasi penyelesaian sengketa untuk mencegah eskalasi masalah. Dengan upaya terpadu, diharapkan kawasan wisata Kintamani tetap aman dan menjadi destinasi yang ramah bagi warga dan wisatawan.

Perkelahian berdarah ini melibatkan sepasang kakak-adik yang menjadi korban tewas dan tiga tersangka yang telah diamankan polisi. Konflik ini diduga terkait sengketa lahan parkir di kawasan wisata setempat. Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik lainnya dan relevan yang bisa menambah wawasan Anda ada di Info Kejadian Bali.

Kronologi Perkelahian Dan Korban Jiwa

Perkelahian terjadi sekitar pukul 08.30 WITA di depan Balai Banjar Tabu, yang dipicu oleh perselisihan terkait lahan parkir. Dua korban tewas, yakni I Ketut Kartawa (50) dan Jero Sumadi (47), berasal dari satu keluarga yaitu kakak-adik. Selain itu, satu korban luka berat bernama I Wayan Ruslan (53) masih menjalani perawatan intensif di RSUD Bangli.

Korban meninggal mengalami luka terbuka serius. Jero Sumadi mengalami luka di perut sampai usus terurai, sementara I Ketut Kartawa meninggal karena luka terbuka di kepala dan lengan. Korban luka I Wayan Ruslan telah mendapatkan tindakan operasi dan kondisinya stabil walau masih dalam observasi dokter.

Polisi mengamankan tiga tersangka dari satu kubu yakni I Ketut Arta (26), Jero Wage (40), dan Nyoman Berisi (32) yang diduga menggunakan senjata tajam jenis katana dalam bentrokan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan motif serta kronologi kejadian lengkapnya.

Penyebab Dan Latar Belakang Konflik

Menurut keterangan dari Perbekel Desa Songan, pertikaian bermula dari masalah penguasaan lahan parkir yang sebelumnya dikelola kelompok masyarakat setempat. Perselisihan memuncak karena terdapat saling klaim atas tanah tersebut yang dilewati sebagai akses di sekitar kawasan wisata Gunung Batur.

Pertikaian yang mulanya terbatas antara kelompok kecil berkembang menjadi konflik berdarah yang melibatkan warga dari desa yang sama. Penggunaan senjata tajam serta rasa emosi yang tinggi menyebabkan situasi cepat menjadi tidak terkendali.

Masalah ini menunjukkan pentingnya penyelesaian sengketa lahan secara tuntas dengan melibatkan aparat dan tokoh masyarakat agar potensi konflik dapat diminimalkan. Kondisi di lapangan menuntut pendekatan penyelesaian damai yang mampu mengayomi kepentingan seluruh warga desa.

Baca Juga: Mantan Perawat di Karangasem Tewas Gantung Diri, Akibat Depresi

Tindakan Polisi Dan Upaya Pengamanan

Insiden tragis terjadi di Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Minggu (12/10/2025) pagi, yang berujung pada dua orang tewas dan satu luka parah. Perkelahian berdarah ini melibatkan sepasang kakak-adik yang menjadi korban tewas dan tiga tersangka yang telah diamankan polisi. Konflik ini diduga terkait sengketa lahan parkir di kawasan wisata setempat.

Kronologi Perkelahian dan Korban Jiwa
Perkelahian terjadi sekitar pukul 08.30 WITA di depan Balai Banjar Tabu, yang dipicu oleh perselisihan terkait lahan parkir. Dua korban tewas, yakni I Ketut Kartawa (50) dan Jero Sumadi (47), berasal dari satu keluarga yaitu kakak-adik. Selain itu, satu korban luka berat bernama I Wayan Ruslan (53) masih menjalani perawatan intensif di RSUD Bangli.

Korban meninggal mengalami luka terbuka serius. Jero Sumadi mengalami luka di perut sampai usus terurai, sementara I Ketut Kartawa meninggal karena luka terbuka di kepala dan lengan. Korban luka I Wayan Ruslan telah mendapatkan tindakan operasi dan kondisinya stabil walau masih dalam observasi dokter.

Polisi mengamankan tiga tersangka dari satu kubu yakni I Ketut Arta (26), Jero Wage (40), dan Nyoman Berisi (32) yang diduga menggunakan senjata tajam jenis katana dalam bentrokan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan motif serta kronologi kejadian lengkapnya.

Penyebab dan Latar Belakang Konflik
Menurut keterangan dari Perbekel Desa Songan, pertikaian bermula dari masalah penguasaan lahan parkir yang sebelumnya dikelola kelompok masyarakat setempat. Perselisihan memuncak karena terdapat saling klaim atas tanah tersebut yang dilewati sebagai akses di sekitar kawasan wisata Gunung Batur.

Pertikaian yang mulanya terbatas antara kelompok kecil berkembang menjadi konflik berdarah yang melibatkan warga dari desa yang sama. Penggunaan senjata tajam serta rasa emosi yang tinggi menyebabkan situasi cepat menjadi tidak terkendali.

Masalah ini menunjukkan pentingnya penyelesaian sengketa lahan secara tuntas dengan melibatkan aparat dan tokoh masyarakat agar potensi konflik dapat diminimalkan. Kondisi di lapangan menuntut pendekatan penyelesaian damai yang mampu mengayomi kepentingan seluruh warga desa.

Tindakan Polisi dan Upaya Pengamanan
Setelah mendapat laporan, kepolisian segera melakukan langkah cepat dengan mengamankan tiga tersangka dan mengangkat sejumlah senjata tajam sebagai barang bukti. Polres Bangli juga meningkatkan patroli dan memperkuat koordinasi dengan tokoh masyarakat untuk meredam potensi perkeruhan lanjutan.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya. Penyidik akan terus memproses kasus ini berdasarkan prosedur hukum dan memperdalam penyelidikan melalui pemeriksaan para tersangka dan saksi.

Selain itu, aparat keamanan bekerjasama dengan perangkat desa dan tokoh lokal guna menjaga situasi tetap kondusif sambil menunggu proses hukum berjalan. Upaya ini penting agar tidak ada kekerasan susulan yang memperparah keretakan sosial di wilayah tersebut.

Harapan Penyelesaian Damai dan Pencegahan Konflik
Kasus perkelahian di Kintamani mengingatkan akan pentingnya dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan masalah sengketa tanah atau daerah publik. Pemerintah desa bersama instansi terkait diharapkan dapat mediasi meredakan ketegangan demi terciptanya harmoni masyarakat.

Pengelolaan lahan bersama serta aturan yang jelas dan disepakati bersama dapat menghindarkan konflik horisontal yang berujung pada kekerasan. Pelibatan komunitas dan edukasi tentang pentingnya kedamaian menjadi kunci agar peristiwa serupa tidak terulang.

Selain itu, pemerintah provinsi dan kabupaten diharapkan memperkuat sistem pengawasan dan fasilitasi penyelesaian sengketa untuk mencegah eskalasi masalah. Dengan upaya terpadu, diharapkan kawasan wisata Kintamani tetap aman dan menjadi destinasi yang ramah bagi warga dan wisatawan.

Setelah mendapat laporan, kepolisian segera melakukan langkah cepat dengan mengamankan tiga tersangka dan mengangkat sejumlah senjata tajam sebagai barang bukti. Polres Bangli juga meningkatkan patroli dan memperkuat koordinasi dengan tokoh masyarakat untuk meredam potensi perkeruhan lanjutan.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya. Penyidik akan terus memproses kasus ini berdasarkan prosedur hukum dan memperdalam penyelidikan melalui pemeriksaan para tersangka dan saksi.

Selain itu, aparat keamanan bekerjasama dengan perangkat desa dan tokoh lokal guna menjaga situasi tetap kondusif sambil menunggu proses hukum berjalan. Upaya ini penting agar tidak ada kekerasan susulan yang memperparah keretakan sosial di wilayah tersebut.

Harapan Penyelesaian Damai Dan Pencegahan Konflik

Kasus perkelahian di Kintamani mengingatkan akan pentingnya dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan masalah sengketa tanah atau daerah publik. Pemerintah desa bersama instansi terkait diharapkan dapat mediasi meredakan ketegangan demi terciptanya harmoni masyarakat.

Pengelolaan lahan bersama serta aturan yang jelas dan disepakati bersama dapat menghindarkan konflik horisontal yang berujung pada kekerasan. Pelibatan komunitas dan edukasi tentang pentingnya kedamaian menjadi kunci agar peristiwa serupa tidak terulang.

Selain itu, pemerintah provinsi dan kabupaten diharapkan memperkuat sistem pengawasan dan fasilitasi penyelesaian sengketa untuk mencegah eskalasi masalah. Dengan upaya terpadu, diharapkan kawasan wisata Kintamani tetap aman dan menjadi destinasi yang ramah bagi warga dan wisatawan.

Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi seru tentang Bali kami hadirkan setiap hari nya spesial untuk Anda, hanya di sini Info Kejadian Bali.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari surabaya.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari youtube.com