Bali berduka atas kepergian salah satu putra terbaiknya. Anggota DPRD Bali, I Nyoman Ray Yusha, meninggal dunia pada Sabtu (4/10/2025).

Politikus senior Partai Gerindra itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar, setelah berjuang melawan sakit luka lambung yang dideritanya sejak beberapa hari sebelumnya.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Bali.
Reaksi dan Ungkapan Belasungkawa
Kabar duka ini pertama kali dikonfirmasi oleh Sekretaris DPRD Bali, I Ketut Nayaka, pada Minggu (5/10/2025). Nayaka menyampaikan rasa kehilangan mendalam, seraya menuturkan bahwa almarhum merupakan sosok teladan yang selalu memprioritaskan kepentingan rakyat.
“(Meninggal) sekitar pukul 18.00 WITA lebih,” ungkap Nayaka singkat. Ia juga menambahkan bahwa hingga saat ini, pihak keluarga masih membicarakan mengenai jadwal pemakaman dan upacara penghormatan terakhir. Pihak DPRD Bali sendiri akan segera mengatur prosesi penghormatan resmi sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian panjang Ray selama menjabat sebagai anggota dewan.
Rasa duka juga datang dari berbagai pihak, baik rekan sejawat di DPRD, pengurus Partai Gerindra, maupun masyarakat yang pernah berinteraksi dengan almarhum. Banyak yang mengenang Ray sebagai figur sederhana, bersahaja, namun penuh ketegasan ketika membahas persoalan publik.
Perjalanan Karier Politik
Sebagai politikus senior Partai Gerindra, Ray Yusha menorehkan perjalanan panjang di dunia politik. Ia berasal dari Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, sebuah daerah yang menjadi tempat awal kiprahnya dalam membangun basis politik. Dari desa itulah, Ray menapaki jalannya hingga terpilih sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi Bali.
Di DPRD Bali, Ray duduk di Komisi III, komisi yang membidangi berbagai sektor vital seperti pekerjaan umum, tata ruang, perumahan rakyat, lingkungan hidup, perhubungan, serta pertambangan dan energi. Komisi ini sering kali menjadi sorotan publik karena mengurusi isu-isu strategis yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, Ray juga pernah dipercaya menjadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH). Dalam posisi tersebut, ia aktif memperjuangkan kebijakan yang lebih berpihak pada keberlanjutan lingkungan Bali, yang memang menghadapi tantangan serius akibat pembangunan dan tekanan pariwisata.
Rekam jejaknya menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pembangunan berkelanjutan. Banyak pihak menilai, almarhum tidak hanya menjalankan tugas sebagai anggota dewan, tetapi juga sebagai penjaga suara rakyat, terutama masyarakat Bali utara yang ia wakili.
Baca Juga: Tragedi di Pegunungan Kedo, Mahasiswa Ditemukan Tewas Terikat Tali
Proses PAW dan Lanjutan Tugas Dewan

Kepergian Ray Yusha meninggalkan kekosongan di kursi DPRD Bali. Sesuai ketentuan, akan dilakukan Proses Penggantian Antar Waktu (PAW) untuk mengisi posisi yang ditinggalkan. Proses ini akan dijalankan melalui mekanisme partai politik pengusung, yakni Partai Gerindra, yang kemudian mengusulkan nama pengganti kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Meski demikian, Nayaka menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Baru setelah itu, DPRD bersama partai terkait akan membicarakan soal PAW. Hal ini dianggap wajar karena menghargai masa berkabung dan proses adat setempat yang tentu menjadi prioritas keluarga besar almarhum.
Warisan dan Kenangan Bagi Bali
Kehilangan sosok Nyoman Ray Yusha tentu menjadi duka mendalam bagi masyarakat Bali, terutama konstituen di Buleleng. Ia tidak hanya dikenal sebagai politikus, tetapi juga sebagai figur masyarakat yang selalu terbuka terhadap aspirasi warganya.
Ketekunannya dalam mengawal isu lingkungan hidup, tata ruang, serta kepentingan rakyat kecil akan menjadi warisan politik yang patut dikenang. Banyak kolega menilai Ray adalah pribadi yang konsisten, tegas dalam prinsip, namun tetap rendah hati.
Kini, Bali harus melanjutkan perjuangan yang telah ia rintis. Kepergiannya di usia 71 tahun menjadi pengingat bahwa dedikasi seorang wakil rakyat tidak berhenti di kursi dewan, tetapi tetap hidup dalam ingatan dan inspirasi masyarakat yang pernah ia perjuangkan.
Simak berita update lainnya tentang Bali dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Bali.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari jawapos.com