Posted in

Pemkot Denpasar Fogging di 39 Titik Tekan Kasus DBD

Pemerintah Kota Denpasar lakukan fogging ULV di 39 titik untuk menekan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) secara efektif.

Pemkot-Denpasar-Fogging-di-39-Titik-Tekan-Kasus-DBD

​Kegiatan pengasapan ini dilakukan secara bertahap setiap hari, dimulai pada pukul 03.30 hingga 06.30 Wita. ​Upaya ini bertujuan untuk menekan lonjakan kasus DBD, khususnya menjelang musim hujan.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Bali.

Strategi Komprehensif Melawan DBD

Dinas Kesehatan Kota Denpasar telah menetapkan 39 lokasi rawan demam berdarah (DBD) yang tersebar di empat kecamatan untuk pelaksanaan fogging ULV pada Oktober 2025. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati, menjelaskan bahwa fogging dilakukan untuk menekan populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebar DBD. Pelaksanaan difokuskan di wilayah padat penduduk dan area dengan laporan kasus terbaru, berdasarkan pemetaan lapangan oleh petugas kesehatan dan puskesmas setempat.

Selain fogging, Dinkes Denpasar juga menggencarkan edukasi tentang gerakan 3M Plus kepada masyarakat. Gerakan ini meliputi menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Langkah tambahan lainnya termasuk memasang kelambu, menggunakan losion anti-nyamuk, dan memelihara ikan pemakan jentik yang dapat membantu menekan populasi nyamuk secara alami.

Pendekatan kombinasi antara fogging dan 3M Plus merupakan strategi komprehensif yang tidak hanya menargetkan nyamuk dewasa, tetapi juga jentik yang ada di lingkungan rumah tangga. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, diharapkan penyebaran DBD dapat ditekan lebih efektif. Kolaborasi antara pemerintah, puskesmas, dan warga menjadi kunci keberhasilan program ini.

Pentingnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pencegahan DBD

Dr. Candrawati menegaskan bahwa gerakan 3M tetap menjadi strategi utama dalam pencegahan DBD. Peran aktif masyarakat sangat menentukan keberhasilan upaya ini, karena kegiatan sederhana seperti menguras dan menutup rapat tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang bekas, terbukti efektif menekan perkembangan jentik nyamuk. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik tetap bisa berkembang jika kebersihan lingkungan tidak dijaga.

Edukasi dan sosialisasi menjadi langkah pencegahan yang paling berkelanjutan. Pemerintah Kota Denpasar terus mengajak masyarakat untuk rutin melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan lingkungannya, minimal seminggu sekali. Hal ini bertujuan agar fogging tidak menjadi satu-satunya upaya, melainkan bagian dari strategi terpadu yang melibatkan semua pihak.

Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, menekankan bahwa gerakan serentak PSN DBD melalui 3M Plus memegang peran penting. Partisipasi warga bukan hanya membantu mengurangi kasus DBD, tetapi juga membangun kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi, semakin efektif pengendalian penyakit ini.

Baca Juga: Pengumpulan Dana ASN Bali Bantu Pemulihan Wilayah Terdampak Banjir

Latar Belakang dan Peningkatan Kasus DBD di Denpasar

Latar-Belakang-dan-Peningkatan-Kasus-DBD-di-Denpasar

Peningkatan kasus DBD di Kota Denpasar menjadi latar belakang utama pelaksanaan fogging dan gerakan 3M Plus. Pada April 2024, jumlah kasus mencapai 248, naik 122 kasus dibandingkan bulan sebelumnya. Perubahan pola musim hujan dan panas menyebabkan genangan air lebih banyak, sehingga nyamuk Aedes aegypti lebih mudah berkembang biak. Telur nyamuk yang cepat menetas saat cuaca panas mempercepat siklus penyebaran DBD.

Indonesia, termasuk Denpasar, merupakan negara endemik DBD dengan kejadian luar biasa (KLB) yang cenderung terjadi setiap tahun. Setiap lima tahun sekali, Indonesia menghadapi KLB besar secara nasional. Faktor cuaca yang tidak menentu dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan membuat upaya pengendalian nyamuk menjadi lebih menantang.

Selain fogging ULV, Pemkot Denpasar juga mulai mengadaptasi teknologi Wolbachia sebagai inovasi tambahan. Sejak 2014, pemerintah melakukan berbagai langkah pencegahan, termasuk workshop strategi pencegahan, larvasidasi massal, dan edukasi PSN DBD melalui 3M Plus. Strategi terpadu ini diharapkan mampu menekan jumlah kasus secara berkelanjutan dengan partisipasi aktif masyarakat di setiap rumah tangga.

Inovasi dan Upaya Berkelanjutan Pemkot Denpasar

Pemkot Denpasar tidak hanya mengandalkan fogging dan 3M Plus, tetapi juga menerapkan inovasi seperti metode Wolbachia untuk mengurangi kemampuan nyamuk menularkan DBD.

Pemerintah rutin mengadakan workshop dan pelatihan, sementara ratusan jumantik melakukan larvasidasi dan pengawasan sarang nyamuk di rumah penduduk dan tempat umum.

Pemberdayaan masyarakat tetap menjadi fokus utama. Dengan edukasi berkelanjutan, warga diharapkan melaksanakan PSN DBD minimal seminggu sekali agar pengendalian DBD lebih efektif.

Simak berita update lainnya tentang Bali dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Bali.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari antaranews.com
  2. Gambar Kedua dari baliportalnews.com