Posted in

Puncak Karya di Puri Agung Jrokuta Berakhir Dengan Upacara Ngeremek

Upacara adat dan karya keagamaan merupakan bagian penting dalam pelestarian budaya serta spiritualitas masyarakat Bali.

Puncak Karya di Puri Agung Jrokuta Berakhir Dengan Upacara Ngeremek

Salah satu momen sakral yang baru saja berlangsung adalah penutupan karya di Puri Agung Jrokuta dengan upacara Ngeremek. Artikel ini akan mengulas secara lengkap proses hingga puncak acara karya tersebut serta makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Latar Belakang Karya di Puri Agung Jrokuta

Puri Agung Jrokuta merupakan salah satu pura dengan nilai sejarah dan spiritual yang tinggi di Bali. Setiap tahun, pura ini menjadi pusat pelaksanaan karya keagamaan yang merupakan wujud bakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Karya yang diadakan melibatkan berbagai upacara ritual yang bertujuan menyucikan tempat suci dan memohon keselamatan serta kesuburan bagi desa dan umat.

Karya yang dimaksud kali ini bernama Angasti Puja Atma Wedana Maligia Punggel, yang merupakan serangkaian ritual dengan makna mendalam, diadakan untuk membersihkan sekaligus memperkuat hubungan spiritual umat dengan Ida Batara penguasa Puri Agung Jrokuta.

Rangkaian Karya Hingga Menuju Puncak

Karya di Puri Agung Jrokuta dimulai dengan berbagai upacara yang bersifat persiapan dan pengesahan, dilanjutkan dengan ritual utama yang menonjolkan doa, persembahyangan, dan berbagai sesaji. Selama pelaksanaan, umat dengan khidmat menjalankan prosesi yang diiringi dengan tari-tarian sakral dan iringan gamelan Bali.

Puncak karya telah dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2025 dan merupakan momen puncak spiritual yang sangat dinantikan oleh banyak umat. Pada puncak ini, seluruh elemen upacara terpadu secara harmonis, menunjukkan kesucian dan kekhidmatan suasana, memperkuat semangat kebersamaan dan kedamaian umat Hindu Bali.

Baca Juga: Menyelami Makna dan Tradisi Sakral Ayunan Jantra Tenganan Pegringsingan

Upacara Penutupan Yaitu  Pralina Puna dan Ngeremek

Puncak Karya di Puri Agung Jrokuta Berakhir Dengan Upacara Ngeremek

Setelah rangkaian karya berjalan dengan lancar dan tuntas, puncaknya adalah upacara penutupan yang disebut dengan Pralina Puna dan Ngeremek. Upacara Ngeremek ini dilaksanakan pada 26 Juli 2025 sebagai bagian dari ritual pembersihan dan pelepasan energi negatif yang sudah tidak diperlukan lagi.

Ngeremek sendiri adalah tradisi sakral yang melibatkan pembersihan dan persembahan terakhir kepada Ida Batara. Sekaligus menandai selesainya kegiatan karya secara utuh dan sempurna. Prosesi ini menjadi simbol bahwa seluruh rangkaian karya sudah tuntas dilaksanakan hingga puncak, serta menegaskan rasa syukur umat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Makna Spiritual dan Sosial Karya di Puri Agung Jrokuta

Karya yang dijalankan di Puri Agung Jrokuta selain berwujud ritual keagamaan. Juga memiliki makna sosial yang sangat dalam bagi masyarakat Bali. Kegiatan ini menjadi ajang pemersatu umat dari berbagai kalangan untuk berkumpul bersama dalam suasana religius dan kebersamaan.

Secara spiritual, karya ini bertujuan membersihkan jiwa dan raga umat, serta menjaga keharmonisan hubungan manusia dengan alam dan Tuhan. Selain itu, karya ini juga berfungsi sebagai sarana pendidikan nilai-nilai adat dan budaya kepada generasi muda agar warisan leluhur tetap terjaga dan lestari.

Dari sisi sosial budaya, karya di pura ini menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan sendiri. Selain itu, karya ini juga mendorong pelestarian seni tradisional Bali, seperti tari dan musik gamelan yang selalu mengiringi upacara.

Partisipasi dan Antusiasme Umat

Karya di Puri Agung Jrokuta mendapat sambutan dan partisipasi antusias dari ribuan umat. Menjadikan upacara ini tidak hanya sakral tapi juga meriah. Keterlibatan peserta dari berbagai lapisan masyarakat menjadikan acara berlangsung hidmat dan penuh semangat kekeluargaan.

Karena bersifat terbuka untuk umum, karya ini menjadi daya tarik bagi warga dan wisatawan. Mereka ingin mengenal lebih jauh tradisi dan budaya Bali yang kaya dengan nuansa religius dan ritual sakral. Umat yang mengikuti rangkaian upacara menyampaikan rasa syukur atas kelancaran dan kesuksesan acara dengan penuh disiplin dan hormat.

Kesimpulan

Karya di Puri Agung Jrokuta yang ditutup dengan upacara Ngeremek adalah sebuah perjalanan spiritual dan budaya yang tuntas hingga puncak, mengandung makna mendalam bagi umat Hindu Bali. Kegiatan ini menunjukkan kekayaan warisan budaya serta keimanan yang mengakar kuat, memperkuat hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama.

Upacara Pralina Puna dan Ngeremek sebagai penutup menandai keberhasilan pelaksanaan karya dan menjadi momentum syukur bersama. Partisipasi besar umat menunjukkan bahwa keberlangsungan tradisi ini tetap hidup dan relevan untuk dijaga di era modern. Melalui karya seperti ini, Bali terus mempertahankan identitas spiritual dan budaya yang kuat serta menjadi inspirasi bagi pelestarian adat di masa depan.

Ikuti terus Info Kejadian Bali agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.nusabali.com
  2. Gambar Kedua dari kolomdesa.com