Enam mahasiswa Universitas Udayana (Unud) menghadapi konsekuensi serius setelah tindakan tidak pantas mereka mencemooh korban bunuh diri berinisial TAS.

Insiden perundungan ini yang memicu kemarahan publik dan komunitas kampus, berujung pada pemecatan mereka dari seluruh jabatan organisasi mahasiswa (ormawa). Keputusan tegas ini diambil sebagai respons terhadap pelanggaran kode etik dan nilai-nilai kemanusiaan, menunjukkan komitmen kampus untuk menjaga integritas dan moralitas mahasiswanya.
Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik lainnya dan relevan yang bisa menambah wawasan Anda ada di Info Kejadian Bali.
Awal Mula Kontroversi Dan Sanksi Tegas
Kabar cemoohan terhadap korban bunuh diri oleh enam mahasiswa Unud menyebar cepat dan menuai kecaman luas. Peristiwa ini menyoroti kurangnya empati dan etika digital di kalangan mahasiswa, mendorong kampus serta organisasi mahasiswa mengambil langkah tegas.
Menanggapi insiden tersebut, organisasi mahasiswa segera mengeluarkan surat Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). Langkah ini menegaskan bahwa perilaku tidak pantas tidak ditoleransi dan pelanggaran etika berat memiliki konsekuensi. Tindakan cepat ini juga menjaga nama baik kampus dan memberi keadilan bagi korban serta keluarga.
Pemecatan ini menjadi pesan tegas bahwa Unud tidak mentoleransi tindakan amoral. Keputusan tersebut menunjukkan komitmen dalam menegakkan disiplin dan moralitas di lingkungan kampus, sekaligus menjadi pelajaran agar insiden serupa tidak terulang.
Empat Pengurus Himapol FISIP Unud Dicopot
Empat dari enam mahasiswa yang dipecat adalah pengurus Himapol FISIP Unud: Maria Victoria Viyata Mayos, Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama, Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana, dan Vito Simanungkalit. Keempatnya menjabat di berbagai departemen organisasi sebelum diberhentikan.
Himapol FISIP Unud menegaskan tidak lagi memiliki keterkaitan dengan para oknum tersebut setelah PTDH. Pernyataan resmi di akun Instagram Himapol menunjukkan transparansi dan keseriusan organisasi dalam menegakkan kode etik serta menjaga nama baik lembaga.
Langkah tegas ini bukan sekadar hukuman, tetapi upaya memulihkan citra organisasi. Dengan pemutusan hubungan, Himapol berharap mengembalikan kepercayaan publik dan menegaskan pentingnya integritas serta tanggung jawab bagi seluruh anggotanya.
Baca Juga: Tragedi di Bali, WN Rusia Ditemukan Meninggal Dengan Jejak Muntahan
DPM FISIP Unud Dan BEM FKP Ikut Beraksi

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP Unud memberhentikan secara tidak hormat Putu Ryan Abel Perdana Tirta, mahasiswa angkatan 2023 sekaligus Ketua Komisi II. Keputusan ini diumumkan melalui akun Instagram DPM FISIP Unud dan menunjukkan konsistensi dalam penegakan disiplin organisasi mahasiswa.
Tak hanya di FISIP, sanksi tegas juga dijatuhkan pada mahasiswa lintas fakultas. Leonardo Jonathan Handika Putra, mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) angkatan 2022 sekaligus Wakil Ketua BEM FKP, juga diberhentikan tidak hormat. Ini menegaskan bahwa Unud menerapkan aturan yang sama bagi semua mahasiswa tanpa memandang jabatan.
Pemberhentian Leonardo berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Inti BEM FKP Unud akibat pelanggaran berat terhadap Kode Etik Mahasiswa. Surat pemberhentian yang diunggah di akun @bemfkp_unud menegaskan pencabutan statusnya sebagai Wakil Ketua BEM. Langkah ini menunjukkan komitmen BEM FKP menjaga integritas organisasi.
Dampak Dan Pesan Moral Dari Insiden Ini
Pemecatan massal ini membawa dampak signifikan, tidak hanya bagi para mahasiswa yang terlibat, tetapi juga bagi seluruh komunitas Unud. Insiden ini menjadi pengingat penting akan pentingnya empati, etika, dan tanggung jawab sosial. Kampus dan organisasi mahasiswa mengambil peran aktif dalam membentuk karakter mahasiswanya.
Kasus ini juga menyoroti peran media sosial dalam menyebarkan informasi dan opini, yang dapat memicu konsekuensi serius. Penting bagi setiap individu untuk berhati-hati dalam berekspresi di platform digital. Setiap tindakan atau ucapan dapat memiliki dampak yang luas dan tidak terduga, terutama dalam kasus yang melibatkan sensitivitas publik.
Sebagai penutup, insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh mahasiswa dan institusi pendidikan. Integritas dan moralitas adalah fondasi penting dalam kehidupan akademik dan sosial. Unud menunjukkan komitmennya untuk menegakkan nilai-nilai ini, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan kampus yang lebih berbudaya dan bertanggung jawab.
Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi seru tentang Bali kami hadirkan setiap hari nya spesial untuk Anda, hanya di sini Info Kejadian Bali.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari aceh.tribunnews.com
- Gambar Kedua dari detik.com