Posted in

Jalan Denpasar–Gilimanuk Macet 6 Km Gara-Gara Pohon Tumbang

Kemacetan panjang sepanjang enam kilometer terjadi di ruas Jalan Denpasar–Gilimanuk, Bali, pada Senin pagi akibat pohon besar tumbang di kawasan Desa Yeh Sumbul.

Jalan Denpasar–Gilimanuk Macet 6 Km Gara-Gara Pohon Tumbang

Jalur yang menjadi urat nadi transportasi darat Pulau Bali itu lumpuh total akibat sebuah pohon besar tumbang dan menutup seluruh badan jalan di kawasan Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bali.

Petugas Bekerja Keras Evakuasi Pohon Besar

Begitu menerima laporan dari warga sekitar, petugas dari Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana bersama Dinas Perhubungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung turun ke lokasi. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana, AKP I Gede Putra, menjelaskan bahwa proses evakuasi berlangsung cukup sulit karena ukuran batang pohon yang besar dan posisinya melintang menutupi dua lajur jalan.

“Petugas harus memotong batang pohon menggunakan gergaji mesin secara bertahap. Kami juga menunggu pihak PLN datang untuk memastikan kondisi kabel listrik yang tertimpa aman sebelum proses pembersihan dilakukan sepenuhnya,” jelas AKP Putra.

Proses evakuasi berlangsung selama hampir dua jam lebih. Selama itu, kendaraan dari dua arah dialihkan melalui jalur alternatif Desa Pohsanten dan Perancak. Namun jalur tersebut tidak mampu menampung volume kendaraan besar seperti truk dan bus, sehingga penumpukan kendaraan tetap terjadi. Banyak sopir truk memilih mematikan mesin dan menunggu di tepi jalan karena arus tidak bergerak sama sekali.

Dampak Luas Terhadap Aktivitas Masyarakat

Jalur Denpasar–Gilimanuk merupakan jalur strategis yang menghubungkan Bali dengan Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk. Jalur ini menjadi tumpuan utama distribusi logistik, angkutan barang, dan pergerakan wisatawan. Karena itu, kejadian seperti pohon tumbang ini memiliki dampak cukup besar.

Selama macet berlangsung, aktivitas pengiriman barang menuju Pelabuhan Gilimanuk tertunda beberapa jam. Beberapa truk logistik terpaksa menunggu karena tidak bisa melewati jalur alternatif yang sempit.

Para penumpang bus pariwisata juga terpaksa menunda perjalanan mereka. Kondisi ini menimbulkan efek berantai di beberapa titik. Termasuk antrean kendaraan di area pelabuhan yang mulai memanjang.

Selain itu, hujan deras yang menyertai kejadian tersebut juga mengakibatkan beberapa rumah warga di sekitar lokasi mengalami kerusakan ringan pada bagian atap. BPBD Jembrana mencatat sedikitnya tiga pohon lain juga tumbang di wilayah berbeda, meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Made Sukadana, menyebutkan bahwa cuaca ekstrem beberapa hari terakhir dipicu oleh tekanan udara rendah di wilayah selatan Bali.

Baca Juga: Tragedi Ubud, Pengendara Motor Hilang Terseret Arus Sungai Saat Hujan Deras

Jalan Kembali Dibuka Setelah Tiga Jam

Jalan Kembali Dibuka Setelah Tiga Jam

Sekitar pukul 10.30 WITA, setelah proses pemotongan batang pohon selesai dan sisa ranting dibersihkan, arus lalu lintas kembali dibuka secara bertahap. Petugas kemudian melakukan penyiraman jalan untuk menghilangkan lumpur dan ranting kecil agar tidak menimbulkan kecelakaan. Meski demikian, kendaraan masih berjalan pelan karena kondisi jalan licin dan antrean panjang belum sepenuhnya terurai.

Pihak kepolisian mengerahkan personel tambahan untuk mengatur arus kendaraan di beberapa titik strategis agar kemacetan tidak melebar. Sementara itu, petugas PLN memastikan aliran listrik di sekitar lokasi sudah kembali normal setelah sempat dipadamkan sementara selama proses evakuasi.

AKP Putra menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan dinas terkait agar pohon-pohon besar di sepanjang jalur utama dilakukan pemangkasan rutin. “Kami ingin kejadian serupa tidak terulang. Jalur ini sangat penting bagi kelancaran transportasi antarprovinsi. Jadi perawatan pohon di pinggir jalan harus jadi prioritas,” tegasnya.

Upaya Pencegahan dan Harapan Warga

Pasca insiden tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana berencana melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi pohon-pohon besar di sepanjang jalur Denpasar–Gilimanuk. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ni Luh Ayu Wiryani, mengatakan bahwa pihaknya akan menambah frekuensi pemangkasan dan mengganti pohon yang sudah rapuh dengan tanaman yang lebih kuat menghadapi angin.

“Musim hujan tahun ini disertai angin yang sangat kencang. Kami ingin memastikan tidak ada lagi pohon yang berpotensi tumbang menimpa jalan atau jaringan listrik,” ujarnya.

Warga sekitar lokasi kejadian menyambut baik rencana tersebut. Menurut Made Suardana, warga Desa Yeh Sumbul, pohon besar di tepi jalan memang sudah tampak miring sejak lama. “Kalau musim hujan begini, angin kencang sering sekali membuat ranting besar jatuh. Harusnya sebelum tumbang seperti ini sudah dipangkas. Untung saja kali ini tidak ada korban,” katanya.

Untuk informasi lengkap mengenai Bali, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Bali, yang menjadi sumber berita terpercaya yang menyediakan update real-time dan laporan mendalam tentang kondisi di pulau ini.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.liputan6.com
  • Gambar Kedua dari www.balipost.com