Posted in

Mencapai Ribuan! 5.631 Warga Bali Pilih Bekerja di Luar Negeri Awal 2025!

Berawal dari meningkatnya minat warga Bali terhadap bekerja di luar negeri, sebanyak 5.631 warga menjadi pekerja migran hingga Juni 2025.

Mencapai Ribuan! 5.631 Warga Bali Pilih Bekerja di Luar Negeri Awal 2025!

Data Disnaker ESDM Bali menunjukkan lonjakan signifikan dalam tiga bulan terakhir. Negara tujuan terbanyak antara lain Turki, Italia, dan Bulgaria, dengan sektor unggulan seperti spa, perhotelan, dan restoran.

Fenomena ini menunjukkan perubahan orientasi kerja generasi muda Bali sekaligus memunculkan kekhawatiran akan kurangnya tenaga kerja lokal di daerah asal. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bali.

Lonjakan PMI Bali Tren Meningkat di Kuartal Kedua 2025

Menurut data dari Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali, angka keberangkatan pekerja migran meningkat tajam terutama dalam tiga bulan terakhir, yakni dari April hingga Juni 2025. Kepala Bidang Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi, Ni Luh Gde Widiawati, menyebutkan bahwa total PMI yang tercatat dari Januari hingga Juni mencapai 5.631 orang.

Tren ini menunjukkan semakin terbukanya minat dan peluang kerja di luar negeri bagi masyarakat Bali. Faktor seperti ketatnya persaingan kerja lokal, upah yang lebih tinggi di luar negeri, serta jaringan kerja yang kuat dari PMI sebelumnya menjadi alasan utama mereka berani mengambil langkah besar ini.

Tiga Negara Favorit Turki, Italia, dan Bulgaria

Menariknya, Turki, Italia, dan Bulgaria menjadi tiga negara yang paling banyak menerima pekerja migran asal Bali di awal 2025. Jumlahnya pun cukup signifikan:

  • Turki: 1.940 orang

  • Italia: 1.936 orang

  • Bulgaria: 382 orang

Negara-negara ini semakin membuka pintu bagi tenaga kerja Indonesia, khususnya Bali, yang dikenal memiliki keterampilan unggul di sektor jasa dan hospitality. Meskipun negara seperti Jepang juga tetap menjadi tujuan, jumlahnya relatif kecil, hanya 215 orang.

Alasan pemilihan negara-negara tersebut diyakini karena permintaan tenaga kerja di sektor jasa seperti spa dan perhotelan yang cukup tinggi, ditambah hubungan kerja sama bilateral yang mendukung mobilitas tenaga kerja.

Baca Juga: Cegah Aksi Bunuh Diri, Badung Pasang Railing di Tiga Jembatan Ini

Pekerjaan Unggulan Spa Therapist Hingga Housekeeping

Pekerjaan Unggulan Spa Therapist Hingga Housekeeping

Mayoritas PMI asal Bali bekerja di sektor jasa, yang sudah sejak lama menjadi kekuatan tenaga kerja dari pulau ini. Spa therapist, waiters, dan housekeeping menjadi pekerjaan unggulan. Tidak heran, karena Bali telah dikenal dunia sebagai pusat wisata dan layanan hospitality kelas dunia.

Keahlian masyarakat Bali dalam bidang spa tradisional, etika kerja, serta pelayanan menjadi daya tarik tersendiri bagi negara-negara Eropa maupun Asia. Banyak dari mereka sebelumnya telah memiliki pengalaman bekerja di hotel-hotel ternama di Bali sebelum akhirnya berangkat ke luar negeri.

Minim Data Usia Tantangan Dalam Pengawasan

Meski data jumlah keberangkatan cukup rinci, Disnaker ESDM mengaku tidak memiliki klasifikasi berdasarkan usia. Hal ini disebabkan karena regulasi usia kerja diatur langsung dalam undang-undang dan bukan menjadi fokus pencatatan instansi daerah.

Namun, kondisi ini menjadi catatan penting bagi pengawasan perlindungan pekerja migran, terutama dari kalangan usia muda. Belum adanya data usia menyulitkan pemetaan kelompok usia produktif yang paling rentan terhadap risiko kerja di luar negeri.

Kekhawatiran DPRD Anak Muda Enggan Bekerja di Bali

DPRD Bali menyoroti fenomena meningkatnya keberangkatan generasi muda ke luar negeri. Banyak dari mereka yang lebih memilih menjadi pekerja migran daripada membangun karier di kampung halaman. Kondisi ini mencerminkan dua sisi mata uang: satu sisi adalah peluang dan semangat globalisasi, namun di sisi lain adalah tantangan bagi pembangunan ekonomi lokal.

Ketua Komisi IV DPRD Bali bahkan menyarankan agar pemerintah daerah memperkuat pelatihan dan insentif kerja dalam negeri untuk menahan laju migrasi tenaga kerja muda. Jika tidak ditangani serius, hal ini bisa berdampak pada brain drain dan minimnya tenaga kerja berkualitas di sektor-sektor strategis di Bali.

Kesimpulan

Keberangkatan 5.631 Warga Bali Bekerja di luar negeri di awal 2025 mencerminkan besarnya minat dan peluang kerja global bagi masyarakat Bali. Negara-negara seperti Turki dan Italia kini menjadi magnet baru bagi tenaga kerja asal Indonesia, khususnya di sektor jasa.

Namun, fenomena ini juga menuntut perhatian serius dari pemerintah daerah terkait perlindungan PMI, pengawasan usia kerja, serta strategi untuk mengembangkan peluang kerja lokal. Tanpa langkah konkret, Bali berisiko kehilangan generasi muda terbaiknya yang memilih bekerja jauh dari tanah kelahiran.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Bali.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.balipost.com
  2. Gambar Kedua dari www.detik.com