KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Rabu malam, 2 Juli 2025, setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Tragedi ini memicu desakan dari berbagai pihak untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap layanan penyeberangan di Indonesia, khususnya rute Jawa-Bali. Tenggelamnya kapal ini bukan hanya sebuah insiden tragis, tetapi juga menjadi cerminan dari potensi masalah yang lebih besar dalam manajemen dan operasional angkutan laut.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bali.
Upaya Pencarian dan Identifikasi Korban
Tim SAR Gabungan berhasil menemukan tiga jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya pada Rabu, 9 Juli 2025. Penemuan ini dilakukan oleh nelayan di lokasi dan waktu yang berbeda di sekitar pesisir Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
Detail Penemuan Korban
- Korban ke-41: Ditemukan oleh nelayan di Pantai Pebuahan, Kabupaten Jembrana, sekitar dua kilometer dari bibir pantai pada pukul 07.00 WITA. Korban tiba di RSU Negara pada pukul 08.25 WITA dan memiliki ciri-ciri laki-laki menggunakan celana biru pendek dan kaos hitam. Jenazah korban ke-41 diantar menuju RSUD Blambangan pada pukul 11.12 WITA.
- Korban ke-42: Berhasil dievakuasi dari Pantai Pengambengan pada pukul 08.30 WITA setelah sebelumnya ditemukan oleh nelayan pada pukul 06.00 WITA. Korban tiba di RSU Negara pada pukul 09.50 WITA dan mengenakan celana pendek berwarna hitam dengan pakaian sudah koyak. Jenazah korban ke-42 juga diantar menuju RSUD Blambangan pada pukul 11.12 WITA. Korban ini berhasil teridentifikasi sebagai Putu Mertayasa (43), warga Desa Anturan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.
- Korban ke-43: Ditemukan di Perairan Kabupaten Jembrana, dan saat ini masih dalam proses evakuasi.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, mengonfirmasi bahwa satu korban telah teridentifikasi, satu masih dalam proses identifikasi, dan satu lagi dalam proses evakuasi.
Upaya Pencarian Bawah Air
Tim SAR pada hari kedelapan akan melaksanakan operasi bawah air dengan mengerahkan KRI Pulau Fanildo. Kapal ini akan menggunakan alat side scan sonar dan kamera bawah air untuk memvisualisasikan KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam.
Namun, Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono, membenarkan bahwa kamera bawah air sempat diturunkan untuk mengetahui visual objek yang diduga sebagai KMP Tunu Pratama Jaya, tetapi kamera tersebut hanyut terbawa arus di kedalaman 35 meter. Meskipun hanyut, tim masih bisa memonitor objek di bawah air sebelum kamera terbawa arus.
Baca Juga: Momen Kapolda Bali Menanam Jagung di Asrama Polisi Abian Timbul Denpasar
Fokus Evaluasi Kapal KMP Tunu Pratama

Koster telah meminta rapat koordinasi Kemenhub yang melibatkan semua pihak terkait untuk melakukan evaluasi terhadap layanan penyeberangan antar-pelabuhan, khususnya terhadap pemilik angkutan. Ia menekankan pentingnya fasilitas angkutan seperti kapal yang layak untuk mengangkut penumpang.
Evaluasi ini tidak hanya untuk penyeberangan Jawa-Bali, tetapi juga penyeberangan lain yang sering terdampak kecelakaan, seperti penyeberangan dari Sanur ke Pulau Nusa Penida. Koster juga menegaskan bahwa kasus kapal tenggelam dapat merusak citra pariwisata Bali.
Desakan Gubernur Bali Untuk Evaluasi Menyeluruh
Gubernur Bali, Wayan Koster, menanggapi tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya dengan meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengevaluasi pengelolaan dan operasional layanan penyeberangan antar-pelabuhan.
Desakan ini juga mencakup insiden kecelakaan kapal lainnya, termasuk penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Koster berharap agar kejadian kapal tenggelam tidak terulang kembali melalui evaluasi ini.
Antisipasi Pencegahan di Masa Mendatang
Pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap layanan penyeberangan adalah untuk mengantisipasi dan mencegah terulangnya tragedi serupa.
Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya menjadi momentum untuk memperbaiki sistem keselamatan dan manajemen operasional angkutan laut di Indonesia. Dengan adanya evaluasi dan perbaikan yang komprehensif, diharapkan transportasi laut dapat lebih aman dan nyaman bagi seluruh penumpang.
Untuk informasi lengkap mengenai Bali. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Bali, yang menjadi sumber berita terpercaya yang menyediakan update real-time dan laporan mendalam tentang kondisi di pulau ini.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari denpasar.kompas.com
- Gambar Kedua dari Radar Bali